Minggu, 12 Agustus 2012

Museum & Toko yang ada di SAN SIRO


SAN SIRO MUSEO E TOUR



Museum San Siro, satu-satunya di Italia yang didirikan di dalam sebuah stadion, diresmikan pada 5 Oktober 1996. Diawali dari koleksi pribadi dan secara konstan diperkaya dengan benda-benda baru, museum ini menceritakan kisah dari Inter Milan dan AC Milan lewat serangkaian memorabilia unik: kaos-kaos bersejarah (dari Rivera ke Mazzola, dari Pele ke Maradona, darri Zidane ke Crujiff), piala dan trofi, bola, sepatu, benda-benda seni, berbagai jenis cendera mata yang telah menembus legenda sepakbola, tapi terutama hati para fans sepakbola.
Di ruang bioskop di dalam museum menayangkan sebuah film menarik tentang Milan, Inter dan sejarah stadion San Siro: cuplikan momen-momen tentang para pemain hebat yang telah merumput di panggung prestisius itu. Untuk bertemu dengan para juara, di sebuah ruangan di dalam museum, anda bisa melihat 24 patung dengan tinggi sesungguhnya dari Zenga, Bergomi, Facchetti, Mazzola, Suarez, Vieri, Zanetti, Matthaus, Meazza, Picchi, Rummenigge, Herrera, Cudicini, Gullit, Van Basten, Rijkaard, Liedholm, Nordahl, Cesare dan Paolo Maldini, Baresi, Rivera, Trapattoni, Rocco: satu cara unik untuk menghidupkan kembali kenangan-kenangan terbaik.
Saat stadion ini tak digunakan untuk event apa pun, anda juga bisa melakukankunjungan ke sudut –sudut di San Siro yang selalu ingin anda lihat. Benar-benar sebuah pengalaman unik yang akan membuat anda menghargai keindahan salah satu fasilitas olahraga paling populer di dunia.
Pintu Masuk: Pintu no. 14
Buka: setiap hari dari pukul 10.00 hingga 17.00. Museum ditutup saat hari pertandingan.
Harga: hanya mengunjungi museum – dewasa 7 euro; anak-anak 5 euro. Kunjungan ke museum dan tur ke stadion – dewasa 12,50 euro; anak-anak 10 euro.
Kontak, info dan reservasi: Telp +39 02 4042432 - Fax +39 02 4042251-

MilanLab - Milanello Sport Centre


Ilmu dan Teknologi
MilanLab adalah pusat penelitian ilmiah pemain yang didirikan oleh AC Milan dengan motivasi yang kuat sejak 2002, dan termasuk di dalam Milanello Sporting Centre. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan kondisi fisik dan psikis para pemain dengan mempercayakan metode-metode dari MilanLab, yang mewakili kombinasi ideal ilmu pengetahuan, IT, kecerdasan buatan, dan psikologi.
Sasaran UtamaDalam perjalanannya MilanLab sangat mengkontribus hasil pertandingan tim dengan optimal. Tujuan dari kajian dan penelitian untuk membuat atlit mendapatkan performanya secara optimal, untuk mengurangi resiko cedera dan untuk mendukung keputusan staff teknis dan hirarki klub manajemen dalam perekrutan pemain.
Kondisi Pemain: Aset yang berhargaTujuan utama pendirian MilanLab adalah melindungi setiap pemain. Kondisi fisik dan psikis pemain yang baik merupakan aset bagi setiap tim sepakbola secara umum, bagi tim yang mementingkan keadaan di lapangan dari sudut pandang olahraga daripada dari sudut pandang ekonomi.
Pendekatan Sistematis: pengaturan dari kombinasi seluruh komponenMilanLab selalu melihat kedepan dalam pengembangan konsep yang menggunakan 'Visi Sistematis' dari sebuah tim sepakbola.
Apapun pengaturannya, akan menjadi sebuah kumpulan atau sebuah tim sepakbola, dapat dipandang sebagai entitas yang disusun dari berbagai sub sistem yang bekerja dalam rangkaian untuk menentukan hasil keseluruhan dari sistem utama.
Kesemua produktifitas dihasilkan dari input setiap sub-sistem yang meliputinya, untuk mengoptimakan hasilnya.


Level FungsionalAt the base of Milanlab there is a dominating vision of understanding health as a total state of physical, mental and social well-being that is dependent on the balancing of three principal functional levels: (neuro)structural, biochemical and mental that together all represent the area of participation.
(Neuro)structural area: is based on the chiropractor approach that emphasizes the intrinsic ability of the body to recover without drugs or surgical intervention.
Biochemical area: the body is considered to be a physio-chemical-biological entity, with focus on the bio-chemical changes occurring in the body during exercise.
Mental area: the study and monitoring of the psychological state of the athlete taking advantage of the Mind Room, a glassed-in facility that helps players relax and relieve stress. The mental training lasts 20 minutes and takes place after every training session. The programme enables up to eight players at a time to make use of comfortable ergonomic seats to view relaxing images while psychologists monitor their mental state via miniature electrodes fitted to the players' head which send out a signal from the scalp to a computer. Head psychologist of the Mind Room is Doctor Bruno Demichelis, the Milan psychologist who uses the facility to improve the recovery rate of the players between matches and to provide scope for them to overcome negative stress.
Artificial intelligence in the service of sportMilanLab takes advantage of the latest advanced and sophisticated software technologies available in order to collect and to process information. The system of artificial intelligence collects and processes the information, a self-taught mechanism with the ability 'to learn' through the process of memorised data which can determine which factors will cause a player to suffer an injury. The psycho-physical information regarding every player is gathered through a sophisticated system of wiring connected to the Unysis output point and supported by hardware installation supplied by AMD. At this point, a sophisticated software programme developed by Computer Associates performs neural analysis and uses artificial intelligence to transform vast amounts of numeric medical statistics into meaningful predictions through the PAS technology (Predictive Analysis Server), a system that works to predict the possible risks to the players.
Research partnershipMilanLab is a multi-disciplinary research and development project which looks to the future, taking advantage of data gained from past experience. Within this, Milanlab has developed research partnerships with the most prestigious international research centres: SENSEable City Lab of the Massachusetts Institute of Technology (MIT) in Boston (USA); The Department of Bioengineering of the University of Louvain-la-Neuve (Belgium) and the Centre of Research in Epistemology Knowledge and Application (CRESA) of the University Vita-Salute San Raffaele.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Arti Milanisti


Sebagai seorang yang mengagumi sesuatu (bisa berupa apa aja), pasti akan merasa amat kecewa bila yang dikagumi mengalami hal yang tidak dikehendaki dan jauh dari harapan.
Yah.. Kita selalu mengharapkan yang terbaik, walau kenyataan tidak selalu baik.
Kita pasti sering membangga-banggakan sesuatu yang kita kagumi.. Apalagi yang dikagumi mampu menghadirkan sesuatu yang luar biasa. Lalu bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya? Apakah kita masih akan tetap membanggakan yang kita kagumi, pada saat yang dikagumi justru tidak lagi mampu menghadirkan sesuatu yang bisa disebut hebat atau luar biasa..? Rasanya pada saat seperti itu kesetiaan atau loyalitas menjadi hal yang patut untuk dipertanyakan Setidaknya ini yang tengah dihadapi AC Milan, klub sepak bola asal italia. Sebagai salah satu pendukung milan (Baca: orang yang selalu membangga – banggakan), aku merasa kurang senang dengan sikap yang ditunjukkan oleh sebagian besar milanisti di italia atau bahkan dunia. Gak ada hal yang sempurna, apapun itu. Dan milan tak terlepas dari kenyataan itu. Gak ada tindakkan yang benar2 benar.. Juga gak ada yang benar2 salah.
Petinggi milan memang telah membuat keputusan penuh kontroversi dengan menjual pemain kebanggaan publik san siro, Kaka, ke Real Madrid awal musim ini. Dan semua itu dilakukan untuk demi menyeimbangkan kondisi finansial milan. Namun bagi sebagian besar milanisti itu justru merupakan sebuah kesalahan besar. Semua orang tahu talenta yang dimiliki Kaka dan juga apa yang telah ia lakukan untuk milan. Memang berat bagi milan untuk menjalani kompetisi tanpa pemain brasil itu. Dan milanisti rasanya cukup sadar akan hal itu dan menjadi amat kecewa. Bahkan saking kecewanya mereka melakukan tindakkan yang sungguh merugikan milan, dengan tidak memberi dukungan bagi milan dalam bentuk apapun. Hal ini jelas terlihat dari penurunan jumlah suporter yang hadir ke stadion, penurunan jumlah penonton via layar kaca bahkan penurunan penjualan aparel milan.
Jadi inilah saat yang tepat untuk mempertanyakan loyalitas para milanisti. Milanisti rupanya telah kehilangan kebanggaan terhadap milan. Milan mulai kurang dikagumi. Yah, untuk saat ini milan memang kehilangan pesonanya. Tidak ada lagi yang bisa dibanggakan darinya. Milan tengah terpuruk.. Memang, tapi ini bukanlah saat yang tepat untuk meninggalkan milan. Justru inilah saat yang tepat untuk membuktikan diri kita sebagai milanisti, dengan memberi dukungan penuh bagi milan. Bukankah itu bisa menjadi sebuah kebanggaan. Meski klub belum mampu memberi hasil maksimal, namun dengan kesetiaan setidaknya milan memiliki kebanggaan akan suporternya dan tentu membakar semangat para pemain untuk memberi hasil positif. Selain itu milanisti juga bisa terhindar dari cercaan suporter lawan.
Jadi, hal yang perlu dilakukan oleh para milanisti adalah kembali melakukan apa yang seharusnya dilakukan, yaitu dengan penuh rasa bangga(seperti saat milan merengkuh tropi prestisius pada 2007) mendukung milan dengan cara apapun dan mempercayakan kepada pelatih untuk membangun tim yang sesuai harapan, serta dengan bangga menerima hasil yang didapat sekalipun kalah dan dibantai. Yakin dan percaya milan akan bangkit, karena milan tidak hanya terdiri dari 1 pemain (Kaka), namun ada 24 pemain yang siap untuk memberikan yang terbaik. Dan akhirnya kita bisa sepenuhnya saling membanggakan.. Karena kitalah, para milanisti, yang merupakan pemain ke-12 milan.. Forza milan

Milanello







Diresktrukturusasi dan renovasi ulang secara sempurna pada masa kepemimpinan Silvio Berlusconi. Milanello kini adalah pusat olahraga paling prestisius dan inovatif di Eropa.



erlokasi di sebuah bukit pada 300m di atas permukaan laut, dengan jarak hanya 50km dari kota Milan, dan dekat kota Varese, Milanello dapat dicapai dengan mudah melalui jalan raya.
Pusat olahraga ini, dibangun pada tahun 1963, yang bertempat diatas padang rumput seluas 160.000 meter persegi, yang juga terdiri dari hutan cemara dan danau kecil yang berlokasi antara kota Carnago, Cassano Magnago dan Cairate.
Milanello saat ini merepresentasikan sebuah aset penting tidak hanya untuk klub AC Milan, namun juga untuk sistem sepakbola Italia secara keseluruhan. Hal ini terlihat dari kesungguhan Andrea Rizzoli dalam membangunnya.
Kelanjutannya ditegaskan oleh Silvio Berlusconi, yang bersamanya berharap agar dapat menyediakan pelatih, trainer, dan pemain sebuah pusat olahraga komprehensif yang didesain untuk segala kebutuhannya.

Fasilitas tingkat lanjut di Milanello pernah digunakan juga oleh Asosiasi Sepakbola Italia (FIGC-PSSI nya Italia) untuk persiapan tim nasional untuk turnamen-turnamen penting seperti Piala Eropa tahun 1988, 1996, dan 2000.
Dengan kelengkapannya, Milanello terdiri dari enam lapangan reguler, 1 rumput sintesis (seluas 35x30m), 1 lapangan indoor dengan tanah sintesis (42x24m), dan sebuah lapangan rumput kecil outdoor yang disebut “CAGE”, karena lapangan tersebut dikelilingi tembok setinggi 2,3m dan ditutup pagar setinggi 2,5m.
Di dalam cage, permainan tidak akan pernah berhenti, dengan bola selalu bergerak agar dapat menambah kecepatan. Lintasan lari terbuat dari papan kayu dengan panjang sekitar 1.200m dalam berbagai variasi ketinggian yang sering digunakan selama musim pertandingan untuk pelatihan fisik (berlari dan bersepeda) dan pemulihan cedera pemain.
Gedung utama adalah pusat gedung dengan dua lantai (plus basement) kantor, ruang pemain, penghangat ruangan, ruang TV, kolam renang, bar, dapur, 2 ruang makan, ruang press, ruang meeting, laundry, dan Medical Centre.
Gedung utama berikut adalah gedung untuk tamu ditempatkan, yang juga beberapa pemain dari Departemen Pemain Muda tinggal. Para pemain muda ini datang dari berbagai tempat di Italia dan dari luar negeri juga. Pergi ke sekolah seperti anak remaja pada umumnya, dan pada siang hari mereka menghadiri sesi latihan di lapangan untuk mengasah kemampuan mereka.
Ruang Ganti
Gedung terpisah masing-masing dari ruangan utama yang terdiri dari dua ruang ganti (satu untuk tim utama, dan yang lain untuk tim yunior) dan sebuah gym yang sangat modern dengan peralatan Technogym tingkat lanjut, adalah kebanggaan Milan.
Gym
Gym yang ada benar-benar direnovasi pada musim 2000-2001. Ruang latihan indoor diperluas dua kalinya. Sebuah Gym yang berteknologi tinggi dapat memberikan perkiraan latihan dan evaluasi jadwal latihan untuk masing-masing pemain.
Hal tersebut adalah salah satu yang paling inovatif dimana pemain dan staff dapat menggunakan peralatan konvensional dan tercanggih di dunia.
Renovasi peralatan Gym di Milanello menyediakan mesin untuk melatih kekuatan otot dan jantung, mesin untuk pemulihan sendi dan evaluasinya (REV 9000), Technogym System, kunci untuk mengatur protokol program pelatihan dan rehabilitasi individu.
Milanello saat ini telah diakui oleh semua operator internasional sebagai pusat olahraga nomor satu di dunia. Tim nasional Italia sering menunjuknya sebagai lokasi untuk melatih para pemain dalam menghadapi turnamen, seperti Piala Dunia atau Piala Eropa.
Fasilitas Akomodasi dan pelayanan terbaik yang ditawarkan di Milanello dalam kondisi ideal oleh manajemen terbaik bagi aktifitas olahraga pada tingkat kualitas yang tinggi.

Prestasi AC MILAN




Trophies
Scudetto (Italian championship)
  • Winners (18): 1901, 1906, 1907, 1950-51, 1954-55, 1956-57, 1958-59, 1961-62, 1967-68, 1978-79, 1987-88, 1991-92, 1992-93, 1993-94, 1995-96, 1998-99, 2003-04, 2010-11
  • Runners-up (14): 1902, 1947-48, 1949-50, 1951-52, 1955-56, 1960-61, 1964-65, 1968-69, 1970-71, 1971-72, 1972-73, 1989-90, 1990-91, 2004-05
Serie B (second division)
  • Winners (2): 1980-81, 1982-83
  • Runners-up (0): none
Coppa Italia (Italian Cup)
  • Winners (5): 1966-67, 1971-72, 1972-73, 1976-77, 2002-03
  • Runners-up (7): 1941-42, 1967-68, 1970-71, 1974-75, 1984-85, 1989-90, 1997-98
Super Coppa di Lega (Italian Super Cup)
  • Winners (6): 1988, 1992, 1993, 1994, 2005, 2011
  • Runners-up (3): 1996, 1999, 2003
UEFA Champions League (former European Cup)
  • Winners (7): 1962-63, 1968-69, 1988-89, 1989-90, 1993-94, 2002-03, 2006-07
  • Runners-up (4): 1957-58, 1992-93, 1994-95, 2004-05
UEFA Cup
  • Winners (0): none
  • Runners-up (0): none
Cup Winners’ Cup
  • Winners (2): 1967-68, 1972-73
  • Runners-up (1): 1973-74
European Super Cup
  • Winners (4): 1989, 1990, 1994, 2003, 2007
  • Runners-up (2): 1974, 1993
World Club Championship (former Intercontinental Cup)
  • Winners (4): 1969, 1989, 1990, 2007
  • Runners-up (4): 1963, 1993, 1994, 2003
Mitropa Cup
  • Winners (1): 1981-82
  • Runners-up (0): none
Latin Cup (unofficial)
  • Winners (2): 1951, 1956
  • Runners-up (1): 1953

Sejarah Stadion SAN SIRO





Sebuah hadiah dari Pirelli

Stadion San Siro (dinamai berdasarkan seorang Santo yang mendapatkan sebuah kapel di pinggir kota ini) merupakan hadiah dari presiden Milan Piero Pirelli (menjabat dari 1909 selama 20 tahun) buat ‘Milan-nya’. Stadion ini dibangun dalam waktu hanya 13 dan setengah bulan berkat kerja keras 120 pekerja bangunan. Total biaya pembangunannya mencapai 5 juta lira yang nilainya saat ini sama dengan 4,5 juta euro. Stadion ini didesain oleh Ulisse Stacchini, arsitek yang punya karya besar seperti Stasiun Pusat Milan, dan insinyur terkenal, Alberto Cugini.

Peresmian

San Siro didesain berdasarkan stadion model Inggris, hanya untuk sepakbola dengan empat tribun yang berkapasitas 35.000 penonton. Stadion itu dibuka pada 19 September 1926, saat Inter mengalahkan Milan 6-3. Pertandingan liga pertama di stadion ini dimainkan pada 19 September 1926 saat Milan kalah 1-2 dari Sampierdarenese sementara laga internasional pertama dimainkan pada 20 Februari 1927 di mana Italia imbang 2-2 dengan Cekoslowakia. Hingga akhir tahun 1945, San Siro hanya menjadi properti eksklusif Milan sementara Inter memainkan laga kandang mereka di Arena di pusat kota. Sejak saat itu “Teater Sepakbola” ini telah mengalami banyak renovasi hingga terciptanya monumen sepakbola seperti sekarang.

Perluasan pertama

Milan menjual stadion ini ke dewan kota pada 1935 dan tiga tahun kemudian dibuat keputusan untuk memperluas tribun. Sepakbola semakin menjadi fenomena masal sehingga San Siro harus diperluas untuk memenuhi tuntutan itu. Arsitek Rocca dan Insinyur Calzolari diberi tugas itu dan mereka memanfaatkan struktur yang sudah ada yang mendukung interiornya untuk membangun lereng eksternal untuk memudahkan akses ke stadion. Pada 1952, kapasitasnya ditargetkan 150.000 penonton, tapi setelah diskusi dengan dewan kota jumlah itu ditolak. Setelah menghabiskan 5,1 juta lira untuk memodernisasi stadion, peresmian dilakukan pada 13 Mei 1939 saat Italia imbang 2-2 dengan Inggris. Jumlah pemasukan dari penjualan tiket untuk laga itu mencapai 1,2 juta lira.

Pengembangan kedua

Pekerjaan untuk perluasan kedua stadion tersebut dimulai pada 1954 dan 12 bulan kemudian, pada 26 Oktober 1955, stadion itu dibuka dengan kapasitas 85.000 penonton. Set lampu sorot pertama dipasang pada 1957 dan yang diikuti pemasang papan skor elektronik pada 1967. Lampu-lampu sorot itu dimodernisasi pada 1979 saat level kedua dibangun. Stadion utu kemudian secara resmi diganti namanya sebagai penghormatan terhadap Giuseppe Meazza, pemain Inter dan Milan yang terkenal pada 1930 dan 1940-an, pada 3 Maret 1980. Pada 1986, level pertama menjadi sektor tempat duduk bernomor dan berwarna. Tribun utama berubah menjadi merah, tribun di sekitarnya dan menghadap ke sana diwarnai jingga, tribun utara di belakang gawang diwarnai hijau dan tribun selatan tempat para fans Milan berkumpul diberi warna b ru.

Ring Ketiga

Menyambut Piala Dunia 1990 Kotapraja Milan memutuskan untuk memugar stadion “Meazza” setelah mereka menolak usulan untuk membangun stadion baru dengan alasan biaya tinggi dan waktu terbatas. Usulan pertama adalah mendesain proyek futuristik dan menakjubkan: pembangunan ring ketiga dan atap untuk menaungi semua penonton. Proyek yang didesain oleh Arsitek Giancarlo Ragazzi, Arsitek Enrico Hoffer dan Insinyur Leo Finzi, ini adalah pembangunan ring ketiga di tribun yang bertumpu pada tiang independen yang didesain disekitar bangunan stadion. Struktur ring kewtiga yang baru ini bertumpu pada 11 menara silinder yang dibuat dari beton. Menara-menara ini juga menyediakan akses ke tribun dan berbagai layanan dan berdiri terpisah dari bangunan yang sudah ada. Empat dari menara ini juga menopang balok-balok atap. Untuk memberikan kenyamanan maksimal, semua tempat duduk baru bersifat ergonomis, diberi nomor dan diwarnai dengan empat warna berbeda untuk menunjukkan empat sektor utama di stadion. Ke-85.700 penonton dinaungi oleh atap melengkung yang terbuuat dari polikarbon. Setelah itu dipasang sebuah sistem drainase baru dan pemanas dan sebuah sistem lampu sorot. Pada 8 Juni 1990 stadion itu menggelar upacara pembukaan Piala Dunia dengan pertandingan perdana Argentina lawan Kamerun. Sejak itu “Scala del Calcio” menjadi ajang gairah jutaan fans. Pada musim panas 2008, untuk memenuhi standar baru UEFA, kapasitas stadion telah menjadi 80.018 penonton.

Figur

Untuk merampungkan bangunan ini dibutuhkan 10.000 kwintal semen, 3500 meter kubik pasir dan 1500 kwintal besi. Untuk menandai lapangan dibutuhkan 80kg kapur untuk menggarisi dimensi dengan panjang 105 meter dan lebar 68 meter. Balok-balok pembatas berjumlah 204 masing-masing dengan panjang 296 meter dan berat 1100 dan 2000 ton. Atapnya dilengkapi dengan 256 lampu sorot yang memancarkan sinar 3500 watt. Untuk membangun konstruksi utama dipasang dua mesin derek setinggi 64 meter. Di dalam stadion terdapat sejumlah pintu keluar darurat dan sebuah elevator servis dengan kapasitas berat 1000 kg. Stadion San Siro terletak di seberang lintasan balap kota dan 6 kilometer dari pusat kota Milan.

Tak hanya sepakbola

Stadion San Siro adalah simbol kota Milan (seperti Scala dan Duomo) dan bangunan ini terkenal tak hanya untuk sepakbola, tapi juga event-event besar lainnya yang mengukir sejarah. Contohnya pertandingan tinju antara Duilio Loi dan Carlo Ortis (1 September 1960), duel ulangan dari perebutan gelar juara dunia kelas welter junior. Ada 53.043 orang saat itu, 8 ribu di antaranya berada di dekat ring tinju. Pertarungan itu dimenangi oleh petinju Italia, Loi dan menghasilkan 130 juta lira. Stadion itu juga juga pernah digunakan untuk menggelar konser musik. Bob Marley (27 Juni 1980) menampilkan aksinya di Tribun Utara. Ada 90 ribu orang yang datang menyaksikan pemusik jamaika itu. Pemandangan serupa saat pertunjukkan Bruce Springsteen (1985). Tribun Merah pernah digunakan untuk menggelar event disko terbuka. Kini, di bawah Tribun Selatan, ada sebuah museum yang menampilkan semua sejarah A.C. Milan dan Inter F.C. lewat memorabilia dari orang-orang yang membuat sejarah itu. Stadion itu dikunjungi oleh 50 ribu orang saat tak ada pertandingan. Sejak 1 Juli 2000 San Siro diurus bersama oleh A.C. Milan dan Inter F.C

Sejarah singkat terbentuknya klub AC MILAN


Associazione Calcio Milan Italia (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri (“merah-hitam”).
Klub ini didirikan 16 Desember 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh dua orang ekspatriat inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan.
kutipan yang terkenal adalah ” kita akan menjadi sebuah iblis, warna kita adalah merah dan warna hitam adalah rasa takut yang akan menyerang lawan” -Herbert Kilpin- 

Nama lengkapAssociazione Calcio Milan
1899 S.p.A
JulukanRossoneri (Merah-Hitam)
Il Diavolo Rosso (Setan Merah)
Casciavit (Obeng)
Didirikan16 Desember 1899
StadionSan Siro, Milan, Italia
(Kapasitas: 82.955)
PemilikBendera Italia Silvio Berlusconi
PresidenMengalami kelowongan (Pelaksana harian diserahkan kepada Adriano Galliani)
ManajerBendera Italia Massimiliano Allegri
LigaSerie A
2010-2011Serie A